Banjir Karawang (5)

Karawang Selayang Pandang










Kalau tidak karena banjir di wilayah Karawang, mungkin kami tidak akan berkunjung kesana.. tapi tidak ada sesuatu yang kebetulan, semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Tidak ada satu lembar daunpun yang jatuh, melainkan atas ijin Allah. Banjir besar yang melanda kawasan ini akhir Bulan Maret 2010, membuat hati tergerak untuk berbuat sesuatu terhadap Karawang.
Kunjungan demi kunjungan dengan membawa bantuan untuk warga yang tertimpa musibah membuat kami sedikit banyak mengenal Karawang dengan segala keindahannya. Bila ingin memandang hamparan sawah yang hijau nan menyejukkan mata, datanglah ke Karawang.
lihat saja, sepanjang mata memandang, sawah hijau dan kekuningan terhampar luas.. Tidak berlebihan bila dikatakan bila Karawanga termasuk salah satu lumbung padi nasional.






Beberapa desa yang berada di tepi Sungai Citarum, membuat hati terasa berdebar merasakan bagaimana dahsyatnya air luapan sungai dikala banjir. Tidak hanya menerjang rumah.. tapi puluhan hektar sawah yang bahkan beberapa hektar diantaranya siap panen, turut terendam banjir..



Karawang kami kenal karena banjir, mungkin itulah hikmah bila Allah berkendak dan kami harus kesana. Tidak sekali atau dua kali..kini suah empat kali kunjungan dan itupun akan masih berlanjut, Insya Allah. Karawang yang indah dengan sawahnya yang hijau, Pantai Pakisnya yang indah membuat kami ingin datang dan datang lagi..


Ditepi Sungai Citarum

Karawang seperti meninggalkan rasa kemegahan dan kebanggaan .. sejarah situs percandian dibeberapa lokasi, membuat kami yakin bahwa dahulunya ada sebuah kerajaan besar disana.. Candi Jiwa, Candi Blandongan dan Candi Cungkup di Kecamatan Batujaya menyisakan rasa penasaran akan sebuah peradaban maju saat itu..







Candi Jiwa








Di Kawasan Candi Blandongan, sebulan yang lalu, ditemukan kerangka manusia pra sejarah.. bahkan beberapa tahun sebelumnya lempengan emas berisi prasasti serta benda-benda lainnya juga banyak ditemukan sekitar candi. Beberapa temuan tersebut disimpan di Gedung Penyelamatan Batujaya, beberapa diantaranya disimpan di Monumen Nasional.




Candi Blandongan














Situs percandian di Batujaya ini oleh Arkeolog, disimpulkan berasal dari Jaman Kerajaan Tarumanegara.. Mungkinkan nama Sungai Citarum berasal dari Kata Tarumanegara?
Konon Raja Tarumanegara, Purnawarman sangat menjaga dan memelihara sungai yang menjadi urat nadi kehidupan penduduk disekitarnya.. Kinipun masih menjadi urat nadi, antara lain sebagai sumber aliran irigasi.. namun kini tidak hanya sebagai nadi kehidupan.. melainkan juga menjadi bencana kehidupan bila meluap sampai jauh. Semoga hal ini tidak terus menerus terjadi..






















Jakarta, 24 Mei 2010


posted under |

1 comments:

Anonim mengatakan...

Happy days we have had together

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Pengikut

Jumlah Pengunjung Situs ini :

Wadah silaturahim, mengkaji al Qur'an dan kegiatan sosial

Al Qur'an mengingatkan agar akal memperoleh kebenaran.
Hati harus diarahkan untuk mencintai kebenaran itu.








Al Husna

Didirikan pada Bulan Juni tahun 2006.







Awalnya terdiri dari para alumni SMASH Training yang bertujuan untuk memaknai Asmaaul Husna dalam pikiran, sikap dan perbuatan. Untuk tetap bersilaturahim dan menambah wawasan pengetahuan Islam, kami mengadakan Pengkajian al Qur'an yang diadakan Insya Allah setiap Hari Sabtu. Dua kali sebulan. Minggu ke-2 dan ke-4







Namun tidak saja untuk para alumni, tapi terbuka untuk siapa saja yang berminat untuk mendalami dan mengkaji Al Qur'an. Oleh karena itu kami menamakan "Pengkajian" karena ingin membahas dan mengkaji ayat-ayat Al Qur'an.







Dalam perkembangannya kegiatan tidak saja Pengkajian al Qur'an, tapi kami juga berkiprah dalam kegiatan sosial antara lain pemberian santunan untuk yatim dan dhuafa, memberi bantuan korban bencana alam serta mendukung kegiatan mobil pintar. Untuk lebih menambah wawasan, kami juga menyelenggarakan seminar dan kajian buku.







Pengurus Pengkajian Al Husna





Penasehat : Bp Sutisnawan



Ketua : Ibu Mirna Antonio Sjafii



Ketua Bidang Pengkajian : Ibu Suri Hidayat



Bendahara : Ibu Trias Putri



Sekretaris : Mb Ria Rasjim



Para pengurus lainnya:



Ibu Zulfah Makki, Ibu Wiwin Didi, Ibu Dina Ariyati, Mb Hasnah Malik, Ibu Meita A. Lubis, Ibu Imas Kartika, Mb Ambar. Dkk.



Kami berharap agar langkah yang kami lakukan mendapat Rahmat dan Ridho dari Allah SWT serta bermanfaat bagi umat.



Amiin Ya Robbal Alamiin



Alamat Email :

pengkajian.alhusna@gmail.com































































































































































































































































Recent Comments